MASIHKAH GEREJA BETAH
DI PELUKAN ZONA NYAMAN?
Gereja Misioner adalah komunitas insan kristiani yang tidak hanya fokus pada aktivitas pelayanan internal, tetapi secara sengaja aktif terlibat melaksanakan misi Allah untuk memberitakan Kabar Baik kepada semua orang. Menjadi jembatan penghubung antara orang percaya dengan mereka yang belum mengenal Yesus Kristus. Gereja Misioner punya semangat yang berkobar untuk keluar dari pelukan zona nyaman dan berkarya nyata membagikan terang Injil pada masyarakat di sekitarnya, bahkan kepada dunia.
Yang menjadi ciri khas Gereja Misioner adalah, segala aktivitas pelayanan berakar pada ajaran dan teladan Yesus Kristus. Punya tujuan yang jelas untuk memberitakan Injil serta memberi dampak positif bagi dunia. Hampir setiap anggota gereja terlibat dalam berbagai kegiatan pelayanan. Gereja secara proaktif mengupayakan peluang bagi jemaat untuk memberitakan Kabar Baik tentang Yesus Kristus kepada orang-orang yang belum mengenal-Nya, baik di dalam maupun di luar gereja. Lewat penjangkauan, memuridkan dan mengutus, Gereja Misioner akan terus mengembangkan kualitas aktivitas pelayanannya seiring bertambahnya jumlah keanggotaan dengan menuai jiwa-jiwa baru.
Gereja Misioner adalah komunitas yang hidup dan dinamis. Memberitakan Injil dengan berbagai cara, seperti khotbah, kunjungan, retreat atau melakukan kegiatan sosial. Gereja tidak hanya sebatas tempat ibadah, Gereja misioner berperan sebagai agen perubahan, sangat peduli pada lingkungan sekitar, menggelar program pelayanan kesehatan, atau pendidikan. Melalui pelayanan gereja misioner memungkinkan terjadi perubahan positif di masyarakat. Gereja akan memiliki jalinan hubungan yang baik ketika aktif terlibat di berbagai kegiatan sosial masyarakat di sekitarnya. Terbuka berkolaborasi dengan gereja-gereja lain untuk mencapai tujuan yang lebih besar. Berani mengambil risiko, bergegas meninggalkan zona nyaman dan tak gentar menghadapi tantangan memberitakan Injil Tuhan. Menjadi gereja misioner, berperan nyata dalam karya agung Allah untuk memberitakan keselamatan pada dunia, menyatakan kasih Kristus dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Melaksanakan misi mulia untuk mengabarkan Injil dan melayani sesama, tidak jarang akan timbul berbagai hambatan kompleks dari dalam atau eksternal. Gereja misioner juga dihadapkan pada terbatasnya sumber daya manusia untuk mulai mewujudkan kegiatan penginjilan. Silang pendapat di antara jemaat jadi pengganggu efektivitas pelayanan.
Untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul, Gereja Misioner harus senantiasa bergantung pada kekuatan doa dan persekutuan dengan Tuhan. Menciptakan suasana saling mendukung serta menguatkan di antara jemaat. Pelatihan yang memadai akan membantu mengatasi pemenuhan sumber daya manusia. Mengembangkan kepemimpinan visioner yang mampu menginspirasi Jemaat. Menyesuaikan metode penginjilan dan pelayanan selaras dengan kebutuhan zaman. Memanfaatkan teknologi untuk menjangkau lebih banyak orang. Mengelola keuangan gereja dengan transparan dan bertanggung jawab. Melakukan evaluasi secara berkala untuk mengetahui sejauh mana pencapaian pelayanan yang sudah dikerjakan, dan apa pula yang mesti diperbaiki. Meski ada banyak hambatan, semangat, kebersamaan, dan dedikasi para pelayan yang tetap fokus pada tujuan, menjadi kekuatan dasyat yang akan memperkecil beragam rintangan.
Sampai sekarang, dunia membutuhkan Kabar Baik tentang kasih Allah dan pengharapan keselamatan. Melalui Amanat Agung, Yesus Kristus memberikan perintah kepada para murid-Nya untuk memberitakan Injil kepada seluruh bangsa (Matius 28:19-20). Gereja misioner merespons panggilan Yesus Kristus untuk memberitakan Injil sampai ke seluruh dunia. Memiliki visi global, bukan cuma berorientasi pada pelayanan di gereja lokal, tetapi juga bergairah dalam kegiatan misi lintas budaya dan benua. Menjadi gereja misioner adalah cara yang efektif untuk menjangkau orang-orang yang belum mengenal Yesus Kristus, memuridkan serta mengutus. Pada gilirannya, pelayanan prima Gereja Misioner berdampak menumbuh kembangkan gereja Tuhan, meningkatkan kualitas kehidupan rohani dan pertambahan jumlah jemaat.
Disclaimer: Tulisan ini dibuat secara umum dan dapat disesuaikan dengan konteks masing-masing gereja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar