Selengkapnya di https://www.youtube.com/watch?v=R17yATYPi80
Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap setia kepada Allah.
Bahkan ketika hidup mereka terancam kematian. Ke-tiganya memberikan kesaksian
yang berani, dengan terus terang mereka menyatakan kesetiaan hanya kepada ALLAH yang benar.
Mereka sadar, bahwa murka Allah terhadap dosa dan ketidak-taatan jauh lebih dasyat dari
pada kemarahan manusia dana api yang membakar. Iman ke-tiganya telah teruji.
Mereka memiliki iman dan pengharapan yang berpaut kepada DIA, yang menjadi perlindungan dan kekuatan mereka.
“Sebab itu kamu harus
bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang. Dan jangan mau digeser
dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan, di
seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayan-Nya” . (Kolose 1:23).
Pada awal tahun baru ini, mungkin Anda sedang memikirkan sesuatu yang menarik untuk dijadikan alatperaga pembelajaran di kelas anak-anak. Nah ..., ada ide sederhana yang Anda gampang praktekan. Bahannya pun mudah didapat, yaitu lilin dan kembang api.
Anda bisa memberitahukan perbedaan kegunaan antara lilin dan kembang api. Menjelaskan kepada murid-murid, bahwa menjadi lilin yang menyala, meleleh terbakar karena memberi terang adalah lebih baik daripada menjadi seperti kembang api yang memancarkan cahaya gemerlap hanya sekejap ketika dinyalakan.
Alatperaga pembelajaran ini digunakan untuk menjelaskan bagian ayat Alkitab Matius 5:14-16."Kamu adalah terang dunia. ... Hendaklah terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."
Sebelum anak-anak masuk ke kelas, letakan lilin dan kembang api di atas meja. Anda perlu korek api untuk menyalakan lilin dan kembang api. Siapkan juga kain lap basah, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
Awali dengan membaca Matius 5:14-16, dengan variasi nada berbeda. Bisa perlahan, cepat, keras atau lembut, sambil menggerakan tangan atau tubuh Anda agar menarik perhatian murid-murid.
Sekarang, nyalakan lilin dan matikan lampu. Angkat tinggi lilin itu dan bertanya, apakah mereka dapat melihatnya? Minta mereka mengingat dan mengulang ayat Alkitab yang dibacakan tadi. Menjelaskan, bahwa kita adalah terang dunia! Kenapa dunia perlu terang? Karena diluar sana gelap serta menakutkan. Banyak orang kehilangan pengharapan. Kita memiliki Tuhan Yesus, sumber terang itu. Kita tidak perlu takut, karena Tuhan Yesus menjaga dan memelihara kita. Karena itu kita harus menjadi terang dunia. Supaya orang lain melihat perbuatan baik kita, dan mereka memuliakan Bapa yang di sorga.
Letakan lilin di atas meja, biarkan tetap menyala. Katakan, "lihat, lilin itu tetap memancarkan cahayanya lama, sampai meleleh habis." (Sebaiknya Anda sudah mencoba, berapa lama sebatang lilin menyala, 30, 60 menit atau lebih).
Saya punya cahaya yang lain, perlihatkan kembang api. Minta anak-anak duduk dan tidak mendekat.
Nyalakan kembang api itu, sambil berkata: "Kalian suka kembang api?"
"Kita semua suka kembang api. Menyenangkan saat kita memnyalakan kembang api, membakarnya sampai habis. Cahayanya terang gemerlapan, tetapi tidak lama, kembang api sudah habis terbakar, tidak menyala lagi. Coba lihat (sambil menunjuk pada lilin), lilin itu masih tetap menyala, menyinarkan cahayanya, sehingga ruangan ini menjadi terang."
"Wow ..., kita mau jadi seperti lilin, memancarkan cahaya, menerangi kegelapan!"
"Kalau begitu kita berdoa, supaya Allah menjadikan kita seperti lilin yang menyala, dan bukan kembang api".
Kemajuan teknologi dalam perkembangan jaman telah memberikan sumbangan besar positif bagi dunia pendidikan. Sejak diluncurkan pada Februari 2005 hingga kini, youtube telah menjadi situs layanan video berbagi terbesar dan paling populer di dunia maya. Youtube gampang diakses, praktis dan gratis. Penikmat serta penggunanya beragam usia, tersebar di berbagai belahan dunia.
Perkembangan teknologi dengan segala kemudahannya telah menggeser metode konvensional yang biasa dilakukan guru. Melalui teknologi komputer dan layanan internet, youtube bisa dimanfaatkan menjadi alternatif penunjang sebagai media pembelajaran dalam aktivitas belajar mengajar di kelas. Dengan memvisualisasikan materi pembelajaran melalui tayangan video akan mengoptimalkan daya serap dan pemahaman murid, serta menampilkan proses belajar mengajar yang interaktif, kreatif dan menyenangkan.
Aktivitas belajar mengajar adalah proses komunikasi antara guru dengan murid dalam penyampaian materi pembelajaran. Media pembelajaran adalah sarana yang digunakan guru untuk menyampaikan pesan yang terdapat dalam materi pembelajaran. Dengan menggunakan media pembelajaran, proses komunikasi penyampaian persan materi pembelajaran akan lebih mudah. Karena, Mediapembelajaran memperjelas materi pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran oleh guru akan
membuat sesuatu yang abstrak jadi nyata, meningkatkan kreatifitas guru dan murid, menimbulkan minat dan semangat belajar. Dapat menghindai kesan monoton, merangsang multi sensori, mengatasi ruang, waktu dan tenaga. Memberi stimulus serta menimbulkan persepsi yang sama.
Sebagai media pembelajaran, youtubememiliki banyak kelebihan.
- Informatif, karena secara berkesinambungan menyebarluaskan perkembangan ilmu dan teknologi.
- Berbiaya murah, bisa diakses tanpa bayar (gratis).
- Situs video peringkat atas yang memiliki ribuan konten pendidikan.
- Praktis, gampang diakses dan digunakan secara online atau ofline.
- Dilengkapi dengan fasilitas editing (menggunakan Edpuzzle).
- Bisa digunakan secara bersamaan dengan Powerpoint untuk persentasi di kelas.
- Interaktif, merangsang kreatifitas guru dan murid, serta menyenangkan.
Proses pencarian video di youtube relatif mudah, namun perlu ketelitian dalam memilah serta memilih video sesuai topik bahasan materi pembelajaran, agar efisien dan efektif penggunaannya.
1. Pastikan, Anda mengakses situs www.youtube.com
2. Pada kotak penelusuran, ketik topik yang Anda ingini.
3. Tekan tombol Enter pada keyboard, akan muncul berbagai gambar dan judul video dengan tema yang hampir serupa.
4. Pilih, dan klik gambar atau judul video yang cocok dengan topik bahasan yang Anda cari.
5. Pastikan Anda menonton serta mempelajari, atau mengeditnya sebelum digunakan di kelas.
6. Gunakan Edpuzzle untuk mengedit, memotong atau menghilangkan gambar yang tidak perlu.
7. Setelah video Anda tonton, pelajari dan diedit. Bila Anda anggap sudah layak untuk ditampilkan, Anda bisa menggunakannya sebagai media pembelajaran.
Sekolah Minggu sebenarnya sebutan umum untuk kegiatan religius, khususnya bagi anak-anak yang dilaksanakan oleh berbagai denominasi Gereja. Awalnya, Sekolah Minggu dikaitkan dengan dua tokoh berkebangsaan Inggris, Hannah Ball dan Robert Raikes (1769, 1780). Keprihatinan ke dua tokoh itu adalah: kurangnya pendidikan yang memadai bagi anak-anak. Sehingga, memunculkan komunitas anak jalanan, yang menyebabkan mereka terjerumus ke dunia kriminal. Di Sekolah Minggu anak-anak itu mendapat pengajaran dasar hidup Kristiani.
Kini, Sekolah Minggu merupakan salah satu sarana untuk memberikan pengajaran iman Kristiani. Baik yang menyentuh afektif maupun kognitif, disesuaikan dengan tumbuh kembang anak. Materi yang diajarkan bukan gagasan-gagasan teologis abstrak yang tak terpahami. Itu sebabnya lebih sering digunakan metode bercerita.
Bercerita adalah bentuk penyampaian informasi paling tua dalam sejarah. Sejak dulu orang suka bercerita dan senang mendengarkan cerita. Secara khusus, bercerita juga sering digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran pada anak-anak, sebab gampang dimengerti. Penyampaian cerita membuat yang abstrak jadi konkrit. Bercerita juga bisa merangsang emosi serta imajinasi anak-anak.
Berceritalah sesuai dengan tingkatan usia anak. Jangan melebih-lebihkan dalam bercerita, cerita yang disampaikan jangan dijadikan tujuan. Karena, bercerita adalah satu cara untuk menyampaikan materi pembelajaran yang mengarah pada tujuan belajar.
Dalam bercerita, guru bisa menggunakan alatperaga pembelajaran. Bagi seorang guru, selain mesti menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan memakai metode mengajar yang dipilihnya, ia juga sebaiknya piawai menggunakan media pembelajaran (alatperaga) untuk melengkapi metode mengajar yang akan digunakan itu. Keterampilan guru melakukan variasi penggunaan metode mengajar dengan media pembelajaran akan merangsan minat murid untuk belajar, serta menghindarkan kebosanan. Ciptakan suasana belajar mengajar yang akrab, kreatif dan menyenangkan.
Awali cerita dengan cara yang menarik. Lakukan aksi, berjalan, menggerakan tangan. Munculkan ketegangan: ada kesulitan, halangan. Cara mengatasinya (ungkapkan sedemikian rupa) melalui kata-kata dan gerakan atau tampilan visual. Bertanya, agar murid-murid terlibat aktif berpikir untuk mencari jalan keluar, mengatasi masalah yang timbul itu. Dorong murid untuk berusaha mendapat jawaban yang tepat. Bimbing mereka pada pertanyaan-pertanyaan penting untuk mereka ketahui dan pahami, khususnya bagi pertumbuhan kerohanian mereka. Klimaks, puncak ketegangan diungkap paling akhir, yaitu masalah terpecahkan. Penutup atau kesimpulan berupa ringkasan yang dikaitkan dengan kebenaran penting sesuai tujuan belajar untuk diterapkan murid.
Bentuk serta warna-warni balon menimbul kesan unik dan ceria. Sering orang berpendapat, balon cuma cocok digunakan pada acara ulang tahun anak-anak, menghias panggung hiburan atau dekorasi pesta pernikahan. Padahal, pilihan dan warna balon tertentu, menjadikan dekorasi balon sangat elegant dan exclusive ketika ditata serta ditampilkan dalam Family Gathering, Launching Seminar, Festival parade, ruang kelas Sekolah Minggu atau dekorasi acara tertentu di Gereja.
Lalu, bisakah balon dimanfaatkan sebagai alatperaga pembelajaran? Mengapa tidak. Membuat alatperaga pembelajaran dari balon bisa dilakukan kapan saja. Balon gampang didapat, mudah dibentuk, biaya yang diperlukan relatif murah. Balon tidak cuma buat menyemarakan suasana pesta. Kreasi balon akan menimbulkan keceriaan, rasa senang dan gairah belajar bila kita membentuknya secara kreatif. Tampilkan balon sebagai alatperaga pembelajaran dengan bentuk menarik untuk menghadirkan aktivitas belajar mengajar yang kreatif dan menyenangkan. Alatperaga pembelajaran penting. Pada umumnya, anak-anak lebih suka bergerak ketimbang duduk diam. Alatperaga pembelajaran bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu guru untuk merebut perhatian anak. Penggunaan alatperaga pembelajaran secara tepat dan bervariasi akan menghilangkan sikap pasif para murid, memunculkan minat belajar. Memungkinkan terjadi interaksi antara murid dengan guru, interaksi di antara murid-murid. Penggunaan alatperaga pembelajaran oleh guru akan melibatkan murid dalam aktivitas belajar mengajar yang kreatif dan menyenangkan. Kuasai cara penggunaan alatperaga pembelajaran, agar kegiatan pembelajaran efisien dan efektif. Sekalipun alatperaga pembelajaran digunakan pada semua tingkatan usia, namun tidak semua alatperaga cocok pada semua tingkatan umur. Untuk anak-anak, khususnya Batita, sebaiknyamenggunakan alatperaga berbahan halus (tidak kasar dan tajam). Seperti: boneka, gambar-gambar visual, meniru gerak (sikap berdoa dan lainnya), menyanyikan pujian dengan gerakan.