Saya punya naskah lama, lupa sumbernya.
Mau dibuang sayang. Jadi, saya tulis saja di sini.
Masih bisa untuk berbagi, sekalian buat arsip.
Pernah lihat anak-anak berusia 5 atau 6 tahun sedang "ngobrol"? Mungkin Anda merasa geli sewaktu mendengar mereka berdialog seperti ini:
+ Tuhan selalu tahu apa yang kita buat, yang baik atau yang jahat. Bila kita nakal, Dia
juga tahu.
- Kalau kita sembunyi di kolong tempat tidur?
+ Sembunyi di mana saja, Tuhan pasti tahu.
- Kok bisa tahu ya? Tuhan 'kan di atas sana. Tinggi sekali.
+ Ya, tapi Dia 'kan bisa "nukik" ke bawah sini.
Imajinasi yang berkembang pada awal pengenalan anak terhadap Tuhan tidak perlu membuat kita khawatir, jangan-jangan persepsi mereka selanjutnya bisa keliru.
Pengenalan sedini mungkin atas keberadaan Allah sangat penting, sebab Alkitab menyatakan keberadaan dan kedaulatan Tuhan. Pendekatannya tidak hanya rasional, juga melalui seluruh daya nalar manusia atas kehidupan. Termasuk melalui naluri dan perasaan, yang kadang-kadang sulit dijelaskan oleh akal.
Anak-anak perlu akrab dengan Allah yang esa itu. Kita bisa mengajarnya lewat ucapan dan
perbuatan. Berdoa memohon pimpinan serta pertolongan untuk segala yang kita lakukan sehari-hari, mengucap syukur dan berterimakasih atas berkatNya sekecil apa pun.
Anak-anak melihat contoh dialog langsung dengan Allah melalui cara yang paling sederhana. Tuhan Maha tahu, Maha suci. Sangat tinggi, tetapi Dia juga teramat dekat, hingga sewaktu-waktu kita bisa berdialog dengan Dia.
Anak-anak perlu diajar mengenal alam ciptaan Tuhan, binatang, tumbuh-tumbuhan, sungai, gunung-gunung, bintang-bintang di langit. Anak-anak dapat berdoa, bersyukur, meminta kepada Allah. Membaca Alkitab, ke Sekolah Minggu dan beribadah. Pengenalan dini tersebut akan menuntun mereka pada kebenaran Sabda Tuhan yang menyiratkan pengalaman serta kepercayaan, bahwa bumi dengan semua isinya termasuk manusia, langit dan seluruh alam semesta diciptakan oleh Tuhan yang Akbar. Alkitab mengajarkan, bahwa hanya kepada Allah kita harus menyembah, beribadah dan meminta.
Nak, semua yang ada di sekitar kita - makanan, air yang kita teguk, susu yang kau minum, kue yang kau makan, baju yang kau pakai - adalah dari Tuhan semata. Manusia memiliki akal budi, tidak dapat menciptakan butir-butir padi. tetapi bisa mengolahnya menjadi nasi. Manusia tidak mampu menciptakan air, namun dapat mengolahnya menjadi minuman Aqua atau Coca-cola. Manusia tidak memiliki kemampuan menciptakan biji kapas, sekalipun sanggup mengolahnya menjadi pakaian.
Dalam proses selanjutnya, anak-anak memerlukan pendalaman. Perlu pengetahuan. Dan pengetahuan ke-Keristenan didasarkan pada Alkitab. Lebih baik kalau mereka belajar dari orangtua sendiri. Tetapi dapat juga pada sekolah Minggu, atau melalui pelajaran Agama Kristen di sekolah formal. Pendalaman mengenai tatanan dari kehidupan melalui ilmu-ilmu fisika, kimia, biologi, sampai metafisika juga bisa mendekatkan anak-anak pada kebenaran keberadaan Tuhan.
Dari dasar-dasar pengetahuan yang diterima, mereka dapat mengengembangkan sendiri pengetahuan serta pengalaman ke-keristenannya. Ada khotbah di Gereja-gereja. Ada pula diskusi-diskusi pemahaman Alkitab. Ada Sekolah Minggu untuk segala umur. Ada buku-buku rohani yang bisa mereka baca dan pelajari, bahkan ada lingkungan kristiani di luar keluarga yang dapat dijadikan panutan.
Pengenalan dini atas keberadaan Tuhan di masa kanak-kanak sewaktu imajinasi masih murni, ... suatu saat akan muncul sebagai benteng yang kokoh. Yaitu ketika mereka menjadi akil balik dan dewasa, pada waktu mereka digoyahkan oleh hitam putihnya kehidupan dunia. Lantaran, yang hitam tidak selalu tampak hitam, dan yang putih tidak selalu jelas putih.
Rekaan kebenaran Sabda Tuhan yang sudah merasuk ke dasar hati anak-anak sejak dini tidak akan terlalu gampang tercabut, sekalipun ada pengaruh lingkungan yang buruk.
Dalam proses pendalaman mereka, boleh jadi mereka yang memberi teladan, mereka yang akan mengingatkan kita mengenai berbagai hal yang diajarkan oleh Sabda Tuhan. Kondisi seperti ini patut kita syukuri.
Rabu, 07 Agustus 2013
Minggu, 04 Agustus 2013
MENGAPA ANAK LEBIH SUKA MAIN GAME DARIPADA BELAJAR?
Seorang ibu menulis:
"Tolong dong, saya minta tips untuk anak yang kebiasaan buruk main game di internet yang sekarang lagi ngetrend. Anak saya kalo belajar di sekolah atau di rumah, maunya cepat-cepat ... lalu maen game".
Mengapa Internet dan game begitu menarik perhatian. Mengapa anak lebih suka main game ketimbang belajar? Jumlah jam belajar anak lebih sedikit dibanding main game. Sewaktu anak sedang mengerjakan tugas sekolah, maunya cepat selesai. Ketika anak berada di sekolah, pikirannya ke Internet. Ingin bergegas pulang, setelah itu ia asyik main game, entah di Internet, PSP atau PS2. Mereka begitu betah duduk berjam-jam menatap layar monitor.
Di Internet itu ada apa sih? Apa yang didapat anak dengan bermain game? Siapa yang salah bila anak lebih suka main game daripada belajar?
Di Internet, semuanya ada (entah nyata atau tidak, entah benar atau tidak). Kita bisa leluasa mengakses atau membuka link yang ada. Pada saat kita menemukan hal yang dirasakan menarik, maka kita jadi betah berlama-lama duduk di depan komputer. Benar kan?
Sekarang kita ke pertanyaan: Mengapa anak lebih suka main game ketimbang belajar?
Pada saat main game anak merasa asyik. Mereka menemukan hal baru, mendapat tantangan baru. Lainnya yang sangat menarik, terkadang lawan mainnya lebih jago. Tingkat kemampuan main gamenya tinggi. Sehingga anak berupaya mengejar ketertinggalannya, supaya tidak diejek teman-temannya kalo terus-terusan jadi pecundang.
Bagaimana agar anak tidak kecanduan main game?
Pertama, buat peraturan yang disepakati bersama (ortu dan anak). Jalankan aturan yang sudah disepakati bersama, mesti disiplin. Jangan sampai Ibu disiplin, eh ... ayah memberi kelonggaran.
Kedua, sambungan Internet di rumah sebaiknya tidak unlimited. Jelaskan agar anak mengatur jatah internet untuk mengerjakan tugas sekolah dan bermain game. Bila jatah internet untuk mengerjakan tugas sekolah sudah habis digunakan buat main game, anak akan rugi tidak bisa mengerjakan tugas sekolahnya dengan internet. Dengan demikian, anak akan menimbang penggunaan internet ( yang bukan untuk kepentingan mengerjakan tugas-tugas sekolah).
Orangtua juga harus bijak. Saat anak tidak bisa main game di rumah, kemungkinan ia lari ke Warnet. Jangan sampai anak mengambil uang tabungan atau mencuri uang belanja ibu buat main game di Warnet.
Ketiga, batasi anak main game di rumah (1 atau 2 jam saja setiap hari). Dilakukan sesudah mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Keempat, perbanyak aktivitas anak setelah jam sekolah. Ikut les bahasa Inggris misalnya, berenang, les musik atau kegiatan lain yang disukai anak. Sehingga kesempatan untuk main game tak banyak. Seandainya masih ada waktu anak sudah merasa cape, tidak punya mood (kepingin) lagi main game.
Kelima, Sebaiknya menaruh komputer di ruang keluarga, bukan di kamar anak. Atau letakan di tempat yang mudah dilihat siapa saja. Sehingga, sambil lalu pun kita bisa memantau apa yang dilihat anak di layar komputer. Hal ini juga untuk mencegah agar anak tidak membuka situs-situs yang tidak pantas.
Ketika anak sedang bermain game, sebaiknya orangtua tidak lengah. Sebab ada banyak game yang buruk. Jadi orangtua mesti pandai memilah-milah, mana game yang boleh dimainkan anak. Namun jangan terlalu ketat, agar anak tidak hanya kelihatan penurut di lingkungan keluarga. Padahal, di luar rumah jadi sebaliknya.
Biasakan anak main internet di rumah, sehingga gampang dikontrol. Kalau di Warnet, anak bisa buka apa saja tanpa kendali.
Sumber: Seputar Dunia Anak
"Tolong dong, saya minta tips untuk anak yang kebiasaan buruk main game di internet yang sekarang lagi ngetrend. Anak saya kalo belajar di sekolah atau di rumah, maunya cepat-cepat ... lalu maen game".
Mengapa Internet dan game begitu menarik perhatian. Mengapa anak lebih suka main game ketimbang belajar? Jumlah jam belajar anak lebih sedikit dibanding main game. Sewaktu anak sedang mengerjakan tugas sekolah, maunya cepat selesai. Ketika anak berada di sekolah, pikirannya ke Internet. Ingin bergegas pulang, setelah itu ia asyik main game, entah di Internet, PSP atau PS2. Mereka begitu betah duduk berjam-jam menatap layar monitor.
Di Internet itu ada apa sih? Apa yang didapat anak dengan bermain game? Siapa yang salah bila anak lebih suka main game daripada belajar?
Di Internet, semuanya ada (entah nyata atau tidak, entah benar atau tidak). Kita bisa leluasa mengakses atau membuka link yang ada. Pada saat kita menemukan hal yang dirasakan menarik, maka kita jadi betah berlama-lama duduk di depan komputer. Benar kan?
Sekarang kita ke pertanyaan: Mengapa anak lebih suka main game ketimbang belajar?
Pada saat main game anak merasa asyik. Mereka menemukan hal baru, mendapat tantangan baru. Lainnya yang sangat menarik, terkadang lawan mainnya lebih jago. Tingkat kemampuan main gamenya tinggi. Sehingga anak berupaya mengejar ketertinggalannya, supaya tidak diejek teman-temannya kalo terus-terusan jadi pecundang.
Bagaimana agar anak tidak kecanduan main game?
Pertama, buat peraturan yang disepakati bersama (ortu dan anak). Jalankan aturan yang sudah disepakati bersama, mesti disiplin. Jangan sampai Ibu disiplin, eh ... ayah memberi kelonggaran.
Kedua, sambungan Internet di rumah sebaiknya tidak unlimited. Jelaskan agar anak mengatur jatah internet untuk mengerjakan tugas sekolah dan bermain game. Bila jatah internet untuk mengerjakan tugas sekolah sudah habis digunakan buat main game, anak akan rugi tidak bisa mengerjakan tugas sekolahnya dengan internet. Dengan demikian, anak akan menimbang penggunaan internet ( yang bukan untuk kepentingan mengerjakan tugas-tugas sekolah).
Orangtua juga harus bijak. Saat anak tidak bisa main game di rumah, kemungkinan ia lari ke Warnet. Jangan sampai anak mengambil uang tabungan atau mencuri uang belanja ibu buat main game di Warnet.
Ketiga, batasi anak main game di rumah (1 atau 2 jam saja setiap hari). Dilakukan sesudah mengerjakan tugas-tugas sekolah.
Keempat, perbanyak aktivitas anak setelah jam sekolah. Ikut les bahasa Inggris misalnya, berenang, les musik atau kegiatan lain yang disukai anak. Sehingga kesempatan untuk main game tak banyak. Seandainya masih ada waktu anak sudah merasa cape, tidak punya mood (kepingin) lagi main game.
Kelima, Sebaiknya menaruh komputer di ruang keluarga, bukan di kamar anak. Atau letakan di tempat yang mudah dilihat siapa saja. Sehingga, sambil lalu pun kita bisa memantau apa yang dilihat anak di layar komputer. Hal ini juga untuk mencegah agar anak tidak membuka situs-situs yang tidak pantas.
Ketika anak sedang bermain game, sebaiknya orangtua tidak lengah. Sebab ada banyak game yang buruk. Jadi orangtua mesti pandai memilah-milah, mana game yang boleh dimainkan anak. Namun jangan terlalu ketat, agar anak tidak hanya kelihatan penurut di lingkungan keluarga. Padahal, di luar rumah jadi sebaliknya.
Biasakan anak main internet di rumah, sehingga gampang dikontrol. Kalau di Warnet, anak bisa buka apa saja tanpa kendali.
Sumber: Seputar Dunia Anak
Minggu, 28 Juli 2013
DISPLAY/POSTER SM.
TOPI SEKOLAH MINGGU
PROMOSIKAN SEKOLAH MINGGU Anda, pada setiap kesempatan.
Bisa juga untuk Ulang Tahun Sekolah Minggu, atau Karnaval.
Bahan Eva Rubber
@ Rp. 10.000,- pembelian 100pcs. disc. 20%
Bisa juga untuk Ulang Tahun Sekolah Minggu, atau Karnaval.
Bahan Eva Rubber
@ Rp. 10.000,- pembelian 100pcs. disc. 20%
ANEKA TOPI BINATANG
Bisa digunakan sebagai Alatperaga, Pengenalan Binatang, Bercerita,
Pentas, Karnaval dan Ulang Tahun.
Bahan Eva Rubber
@ Rp.10.000,-
Pentas, Karnaval dan Ulang Tahun.
Bahan Eva Rubber
@ Rp.10.000,-
Senin, 08 Juli 2013
Bersama SUPERBOOK, rebut kembali generasi masadepan bagi Tuhan!
SUPERBOOK, sodorkan nilai moral pada anak melalui TV.
Selasa, 29 Maret 2011
Superbook, Serial Animasi Alkitab (Kristiani) diluncurkan di Costa Rica.
CBN, pelayanan Christian Broadcasting Network's worldReach baru-baru ini melakukan peluncuran perdana video Superbook di Costa Rica.
Superbook adalah Serial Animasi Alkitab anak-anak yang diproduksi CBN. Superbook telah diterjemahkan ke beberapa bahasa untuk disiarkan di seluruh dunia.
Di Costa Rica, hampir 1.000 anak berkumpul menghadiri Fun Festival tahunan yang diselenggarakan oleh gereja City of God.
Guru-guru di gereja tersebut mengajarkan ketaatan. Kepada anak-anak diperlihatkan episode awal Superbook berjudul "In the Begining" yang menggambarkan konsekwensi dari dosa serta pentingnya ke-taatan.
Anak-anak sangat antusias menyaksikan animasi Superbook tersebut. Saat menonton episode perdana, seorang gadis cilik berkata, "Ceritanya sangat bagus. Ia jadi tahu, meski sudah berdosa, ia bisa bertobat dan diampuni.
Superbook, merupakan Serial Animasi yang sangat positif dan mendidik bagi anak-anak.
Serial ini juga direncanakan untuk diputar di Indonesia pada tahun ini, dengan versi bahasa Indonesia Semoga nilai-nilai positif yang ditampilkan bisa mendorong anak-anak untuk belajar mengasihi Tuhan dengan cara yang sederhana.
Sumber CBN.
Selasa, 29 Maret 2011
Superbook, Serial Animasi Alkitab (Kristiani) diluncurkan di Costa Rica.
CBN, pelayanan Christian Broadcasting Network's worldReach baru-baru ini melakukan peluncuran perdana video Superbook di Costa Rica.
Superbook adalah Serial Animasi Alkitab anak-anak yang diproduksi CBN. Superbook telah diterjemahkan ke beberapa bahasa untuk disiarkan di seluruh dunia.
Di Costa Rica, hampir 1.000 anak berkumpul menghadiri Fun Festival tahunan yang diselenggarakan oleh gereja City of God.
Guru-guru di gereja tersebut mengajarkan ketaatan. Kepada anak-anak diperlihatkan episode awal Superbook berjudul "In the Begining" yang menggambarkan konsekwensi dari dosa serta pentingnya ke-taatan.
Anak-anak sangat antusias menyaksikan animasi Superbook tersebut. Saat menonton episode perdana, seorang gadis cilik berkata, "Ceritanya sangat bagus. Ia jadi tahu, meski sudah berdosa, ia bisa bertobat dan diampuni.
Superbook, merupakan Serial Animasi yang sangat positif dan mendidik bagi anak-anak.
Serial ini juga direncanakan untuk diputar di Indonesia pada tahun ini, dengan versi bahasa Indonesia Semoga nilai-nilai positif yang ditampilkan bisa mendorong anak-anak untuk belajar mengasihi Tuhan dengan cara yang sederhana.
Sumber CBN.
Jumat, 05 Juli 2013
MEMBUAT SENDIRI BONEKA JARI
Alatperaga berbagai boneka sangat disukai di semua tingkatan usia, termasuk anak-anak dan balita.
Boneka Jari selain menarik perhatian , juga aman bagi anak-anak usia balita. Boneka jari dapat dimanfaatkan sebagai alatperaga pembelajaran. Membuat sendiri boneka jari akan mengasah kreativitas kita. Dengan menggunakan alatperaga buatan sendiri dalam aktivitas belajar mengajar, guru bisa mengajar secara kreatif. Boneka jari bisa di gunakan pada berbagai kesempatan, di dalam ataupun di luar kelas. Cara membuat serta
menggunakannya begitu mudah. Saya yakin, Anda pasti bisa membuatnya. Bahannya gampang didapat dan murah.
Dengan boneka jari yang Anda buat sendiri, guru dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran pada murid-murid. Melalui visualisasi alatperaga pembelajaran, murid-murid
akan lebih mudah memahami serta menyerap materi pembelajaran yang Anda sampaikan.
Tertarik membuat sendiri boneka jari? Tonton video tutorialnya dan ikuti petunjuknya.
Selamat berkreasi.
Boneka Jari selain menarik perhatian , juga aman bagi anak-anak usia balita. Boneka jari dapat dimanfaatkan sebagai alatperaga pembelajaran. Membuat sendiri boneka jari akan mengasah kreativitas kita. Dengan menggunakan alatperaga buatan sendiri dalam aktivitas belajar mengajar, guru bisa mengajar secara kreatif. Boneka jari bisa di gunakan pada berbagai kesempatan, di dalam ataupun di luar kelas. Cara membuat serta
Dengan boneka jari yang Anda buat sendiri, guru dapat mengkomunikasikan materi pembelajaran pada murid-murid. Melalui visualisasi alatperaga pembelajaran, murid-murid
akan lebih mudah memahami serta menyerap materi pembelajaran yang Anda sampaikan.
Tertarik membuat sendiri boneka jari? Tonton video tutorialnya dan ikuti petunjuknya.
Selamat berkreasi.
Langganan:
Postingan (Atom)